Bangun Mesjid itu Bagus dan Mulia, Namun Gunakan 1/32 Dana APBD Rasanya Terlalu Banyak

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 7 Januari 2023 - 03:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keindahan Mesjid Raya Al Jabbar pada malam hari. (Instagram.com/@sandiwahyudi97)

Keindahan Mesjid Raya Al Jabbar pada malam hari. (Instagram.com/@sandiwahyudi97)

HALLOUPDATE.COM – Tuaian dan kecaman terus terjadi pasca Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Masjid Al Jabar Bandung.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Pasalnya Masjid yang megah di kota Bandung ini dibuat dengan menelan anggaran APBD Rp1 Trilyun rupiah, sebuah angka yang fantastis.

Jika kita melihat APBD Provinsi Jawa Barat sebesar 32,10 Trilyun maka pembangunan masjid yang didanai APBD sebesar 1 Trilyun ini angka yang sangat besar sekali.

Nilai 1 Trilyun itu tentunya akan jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat yang total penduduknya adalah sebesar   juta orang.

Jika kita melihat APBD Provinsi Jawa Barat sebesar 32,10 Trilyun maka pembangunan masjid yang didanai APBD sebesar 1 Trilyun ini angka yang sangat besar sekali.

Nilai 1 Trilyun itu tentunya akan jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat yang total penduduknya adalah sebesar 48,64 juta orang.

Membangun tempat ibadah memang adalah hal yang mulia.

Namun tentunya ada hal hal yang perlu diperhatikan terutama masalah berapa besar anggaran untuk pembangunan tempat ibadah tersebut dan darimana anggaran tersebut berasal perlu diperhatikan.

Hal lain yang memicu kontroversi pada pendirian masjid Al Jabbar ini adalah arsitek dari masjid Al Jabbar ini adalah Ridwan Kamil sendiri.

Dimana masjid yang dimulai pendiriannya pada tanggal 29 Desember 2019 dimana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan wakil Gubenur Jawa Barat kala itu Deddy Mizwar.

Posisi Ridwan Kamil sebagai arsitek pembangunan masjid ini tentu kemudian menjadi conflict of interest setelah dia menjadi Gubernur Jawa Barat.

Sehingga wajar jika publik mempertanyakan pembangunan masjid 1 Trilyun yang anggarannya berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat ini.

Perlu ditelisik lebih lanjut terkait rencana pembangunan masjid ini pada awalnya. Apakah memang anggaran yang direncanakan dari awal sebesar 1 Trilyun atau bukan.

Dan bagaimana skema pembiayaan pembangunan masjid tersebut.

Sehingga penting lembaga negara untuk mengaudit pembangunan masjid tersebut. Karena masjid tersebut menggunakan dana APBN yang nilainya pun fantastis yaitu 1 Trilyun Rupiah.

Dimana total APBN Jawa Barat sebesar 32,10 Trilyun. Sehingga pembangunan masjid Al Jabar tersebut menelan 1/32 APBD Provinsi Jawa Barat.

Bukankah itu hal yang terlalu berlebihan untuk membangun sebuah tempat ibadah dengan anggaran negara?

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Berita Terkait

Jokowi dan Pabowo Subianto Terlihat Kompak Jelang Pelantikan, Pengamat Berikan Tangapannya
Jokowi Langsung Pulang ke Solo Usai Prabowo Subianto Dilantik Jadi Presiden RI Periode 2024 – 2029
Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional Kini Dipegang Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio
Prabowo Subianto Pastikan Tak Ada Intervensi Sedikitpun dari Presiden Jokowi Terkait Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Disebut PSI Lebih Pilih Tunggu Kelahiran Anak dan Temani lstri Kuliah di Amerika Serikat
Awasi Kelanjutan Polemik RUU Pilkada yang Batal Disahkan DPR, Masyarakat Dihimbau agar Tak Lengah
Akibat Konstitusi Diakal-akalin Demi Kepentingan Politik Tertentu, Kemarahan Rakyat Muncul di Berbagai Daerah
Sambut Baik Partai NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto Terima Surya Paloh
Berita ini 0 kali dibaca
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 15:22 WIB

Jokowi dan Pabowo Subianto Terlihat Kompak Jelang Pelantikan, Pengamat Berikan Tangapannya

Selasa, 8 Oktober 2024 - 17:47 WIB

Jokowi Langsung Pulang ke Solo Usai Prabowo Subianto Dilantik Jadi Presiden RI Periode 2024 – 2029

Selasa, 1 Oktober 2024 - 11:17 WIB

Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional Kini Dipegang Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio

Senin, 26 Agustus 2024 - 14:06 WIB

Prabowo Subianto Pastikan Tak Ada Intervensi Sedikitpun dari Presiden Jokowi Terkait Pilkada 2024

Senin, 26 Agustus 2024 - 08:40 WIB

Kaesang Pangarep Disebut PSI Lebih Pilih Tunggu Kelahiran Anak dan Temani lstri Kuliah di Amerika Serikat

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 15:12 WIB

Awasi Kelanjutan Polemik RUU Pilkada yang Batal Disahkan DPR, Masyarakat Dihimbau agar Tak Lengah

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 13:18 WIB

Akibat Konstitusi Diakal-akalin Demi Kepentingan Politik Tertentu, Kemarahan Rakyat Muncul di Berbagai Daerah

Jumat, 16 Agustus 2024 - 09:00 WIB

Sambut Baik Partai NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto Terima Surya Paloh

Berita Terbaru