HALLOUPDATE.COM – Tuaian dan kecaman terus terjadi pasca Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Masjid Al Jabar Bandung.
Pasalnya Masjid yang megah di kota Bandung ini dibuat dengan menelan anggaran APBD Rp1 Trilyun rupiah, sebuah angka yang fantastis.
Jika kita melihat APBD Provinsi Jawa Barat sebesar 32,10 Trilyun maka pembangunan masjid yang didanai APBD sebesar 1 Trilyun ini angka yang sangat besar sekali.
Nilai 1 Trilyun itu tentunya akan jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat yang total penduduknya adalah sebesar juta orang.
Jika kita melihat APBD Provinsi Jawa Barat sebesar 32,10 Trilyun maka pembangunan masjid yang didanai APBD sebesar 1 Trilyun ini angka yang sangat besar sekali.
Nilai 1 Trilyun itu tentunya akan jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat yang total penduduknya adalah sebesar 48,64 juta orang.
Membangun tempat ibadah memang adalah hal yang mulia.
Namun tentunya ada hal hal yang perlu diperhatikan terutama masalah berapa besar anggaran untuk pembangunan tempat ibadah tersebut dan darimana anggaran tersebut berasal perlu diperhatikan.
Hal lain yang memicu kontroversi pada pendirian masjid Al Jabbar ini adalah arsitek dari masjid Al Jabbar ini adalah Ridwan Kamil sendiri.
Dimana masjid yang dimulai pendiriannya pada tanggal 29 Desember 2019 dimana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan wakil Gubenur Jawa Barat kala itu Deddy Mizwar.
Posisi Ridwan Kamil sebagai arsitek pembangunan masjid ini tentu kemudian menjadi conflict of interest setelah dia menjadi Gubernur Jawa Barat.
Sehingga wajar jika publik mempertanyakan pembangunan masjid 1 Trilyun yang anggarannya berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat ini.
Perlu ditelisik lebih lanjut terkait rencana pembangunan masjid ini pada awalnya. Apakah memang anggaran yang direncanakan dari awal sebesar 1 Trilyun atau bukan.
Dan bagaimana skema pembiayaan pembangunan masjid tersebut.
Sehingga penting lembaga negara untuk mengaudit pembangunan masjid tersebut. Karena masjid tersebut menggunakan dana APBN yang nilainya pun fantastis yaitu 1 Trilyun Rupiah.
Dimana total APBN Jawa Barat sebesar 32,10 Trilyun. Sehingga pembangunan masjid Al Jabar tersebut menelan 1/32 APBD Provinsi Jawa Barat.
Bukankah itu hal yang terlalu berlebihan untuk membangun sebuah tempat ibadah dengan anggaran negara?
Oleh: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***