HALLOUPDATE.COM – Partai Demokrat mengkhawatirkan masalah waktu terkait dengab penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Partai Demokrat berpandangan hal itu berpengaruh pada efektivitas kerja pemenangan untuk Pilpres 2024.
Berdasarkan data-data dan pengalaman Partai Demokrat, waktu yang ideal untuk kerja pemenangan pilpres sekitar 6–8 bulan.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, saat ditemui selepas jumpa pers, Rabu, 7 Juni 2023.
“Keliling (Indonesia) itu secara saintifik, pengalaman kami 6–8 bulan, karena di negara maju pun rata-rata butuh waktu 6 bulan sebelum (pemilihan)”.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Presiden Jokowi Diyakini akan Berikan Dukungan kepada Calon Pesiden Prabowo Subianto di Pemilu 2024
“Mesti mengumumkan (pasangan capres-cawapres). Ini yang menjadi patokan dan pembelajaran kami,” kata Herzaky Mahendra Putra.
Oleh karena itu, sosok bakal cawapres dapat digunakan untuk mendongkrak perolehan suara saat pilpres yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024.
Terkait elektabilitas Anies Baswedan
Herzaky Mahendra Putra menjelaskan situasi akan menjadi berbeda tergantung tingkat elektabilitas Anies Baswedan
Sebagaimana rilis beberapa lembaga survei, unggul jauh dari kompetitornya, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
“Kita lihat survei saat ini, Mas Anies bukan yang terdepan, bukan paling atas, bukan unggul jauh,” kata Herzaky Mahendra Putra
“Kecuali, Mas Anies saat ini (tingkat elektabilitasnya) 40 persen unggul jauh dari yang lain, sehingga cawapres lebih kepada melengkapi,” jelasnya.
Menurut dia, tingkat elektabilitas tiga tokoh yang dinilai berpeluang maju sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024 tidak jauh berbeda.
Oleh karena itu, sosok bakal cawapres dapat digunakan untuk mendongkrak perolehan suara saat pilpres yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024.***