HALLOUPDATE.COM – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa ketertarikan investor global datang ke Indonesia disebabkan oleh empat hal.
Pertama, didorong oleh besarnya potensi pasar ekspor.
Kedua, menariknya pasar domestik karena memiliki daya beli konsumen kuat.
Ketiga, mempercayai terhadap supremasi hukum di Indonesia,
Baca Juga:
Bisa Hemat Biaya Pengadaan hingga 30 Persen, Prabowo Perangi Korupsi dengan Luncurkan e-Katalog 6.0
2 Wanita Pengedarkan Obat Penggugur Kandungan Ilegal Ditangkap Polisi, Gunakan Resep Palsu
Keempat, mengetahui bahwa Indonesia mematuhi nilai-nilai global mengenai lingkungan hidup, praktik bisnis, transparansi, dan tidak ada korupsi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (1/12/2024).
“If you want to grow, then grow with Indonesia,” kata Airlangga.
Selain itu, Airlangga meyakinkan para investor global bahwa dalam 10 tahun terakhir, Indonesia juga cukup aktif dalam keanggotaannya di berbagai forum ekonomi multilateral.
Baca Juga:
Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita Milik Sapulangit Media Center
Polisi Ungkap Hasil Tes Urine, Usai Periksa Remaja Pelaku Pembunuhan Ayah dan Neneknya di Jaksel
Sejak Erick Thohir Ketua Umum PSSI, Peringkat FIFA Timnas Indonesia Menanjak, dari 152 Menjadi 125
Misalnya, Indonesia merupakan penggagas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang salah satunya mengikutsertakan Tiongkok di dalamnya.
Kemudian bersama AS juga membentuk Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).
Indonesia juga sedang berproses untuk aksesi menjadi anggota OECD dan BRICS.
Menurutnya tujuan dari penandatanganan berbagai perjanjian multilateral tersebut yakni antara lain untuk membuka pasar perdagangan baru.
Baca Juga:
Prabowo Subianto akan Bertemu dengan Raja Charles III, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer
Momen Akrab Prabowo Subianto bersama Recep Tayyip Erdoğan hingga Presiden Korsel di KTT G20 Brazil
Juga meningkatkan dan menyelaraskan standar perdagangan dan keuangan.
Serta menarik lebih banyak investasi yang akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja juga.
“Karena target investasi kita tahun ini sekitar Rp1.900 triliun, dan saya kira tahun depan akan dibutuhkan investasi lebih dari Rp2.100 triliun, jadi kita butuh lebih banyak ‘teman’ maupun investor,” ucap Airlangga.
Airlangga juga membeberkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian perekonomian dunia.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 yang tercatat 4,95 persen.
Menurutnya, capaian ini lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara seperti Singapura (4,1 persen), Arab Saudi (2,8 persen), dan Meksiko (1,5 persen).
“Pertama-tama, Indonesia berhasil tumbuh di kisaran 5 persen dalam satu dekade terakhir.”
“Hanya sedikit negara seperti Indonesia yang mampu mengendalikan inflasi di bawah 2 persen.”
“Menurut saya juga, rasio utang kita terhadap PDB juga sangat rendah, sekitar 40 persen,” ujar Airlangga
Tingkat pengangguran (per Agustus 2024) juga turun menjadi 4,91 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2023 sebesar 5,32 persen.
Kemudian, jumlah pekerja bertambah 4,7 juta orang dari 139,9 juta (Agustus 2023) menjadi 144,6 juta orang (Agustus 2024).
Dengan proporsi sebanyak 42,05 persen merupakan pekerja formal, dan 57,95 persen pekerja informal.
“Kemarin Presiden Prabowo mengumumkan kenaikan gaji minimum tahun depan sebesar 6,5 persen. Jadi, itu lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi.”
“Menurut saya, menjaga kelas menengah di Indonesia itu sangat penting, karena tujuan kita adalah menjadi negara berpendapatan menengah ke atas.”
“Jadi kita ingin mempercepat pembangunan, sehingga dalam waktu 10 tahun dapat mencapai angka pendapatan per kapita di atas 12 ribu dolar AS,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini juga sudah ada beberapa provinsi di Indonesia yang pendapatan per kapitanya yang cukup tinggi.
Misalnya, di Jakarta sebesar 22 ribu dolar AS, lalu di Kalimantan Timur dan beberapa provinsi di Pulau Sumatera mempunyai pendapatan per kapita sekitar 17 ribu dolar AS.
“Jadi, tugas Pemerintah adalah bagaimana agar lebih setara, tidak ada disparitas (pendapatan) antara satu daerah dengan daerah lainnya.”
“Oleh karena itu, salah satu caranya adalah membangun Indonesia berdasarkan Indonesia-sentris bahwa pusat gravitasinya berpindah.”
“Dari Pulau Jawa ke Indonesia Timur, dan Pemerintah telah membangun 22 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk itu,” papar Airlangga.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Sawitpost.com dan Koperasipost.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Sentranews.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di