Prabowo – Gibran Unggul Telak di Pemilihan Presiden 2024, Indikator Politik Indonesia Ungkap Penyebabnya

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 23 Februari 2024 - 17:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon Presiden Prabowo Subianto bersama Calon Wakil Presiden Gibrang Rakbuming Raka. (Instagram.com/@prabowo)

Calon Presiden Prabowo Subianto bersama Calon Wakil Presiden Gibrang Rakbuming Raka. (Instagram.com/@prabowo)

HALLOUPDATE.COM – Indikator Politik Indonesia merilis hasil exit poll Pilpres 2024 dan mengungkapkan faktor-faktor kemenangan telak paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Menurut peneliti utama indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis virtualnya, Rabu, 21 Februari 2024 faktor-faktor tersebut yaitu:

Adanya partisipasi pemilih yang tinggi dari pendukung Prabowo-Gibran termasuk pemilih muda, pemilih etnis Jawa dan pemilih basis NU.

“Ternyata dari gen Z yang menggunakan hak pilihnya di sampel kita 23%. Proporsi nasionalnya 22%.”

“Artinya tidak benar asumsi yang mengatakan generasi muda cenderung golput, jadi semakin muda pemilih, semakin memilih Pak Prabowo.”

“Dan ternyata gen Z dan generasi milenial itu dalam jumlah yang lebih besar dari proporsi nasional menggunakan haknya di tanggal 14 Februari kemarin,” kata Burhanuddin.

Baca artikel lainnya, di sini: Prabowo Subianto Terima Ucapan Selamat dari Recep Tayyip Erdogan atas Keunggulan di Pilpres

Selanjutnya faktor pemilih dari etnis Jawa bahwa yang hadir di TPS 43,2% padahal data Badan Pusat Statistik (BPS) etnis Jawa itu sekitar 43%.

“Jadi orang Jawa cenderung menggunakan hak pilihnya termasuk etnis Sunda dan yang lainnya.”

Lihat konten video lainnya, di sini: Benarkah Salah Satu Personil Trio Macan Saat Ini Hamil di Tengah Lagu Cinderella yang Sedang Viral-viralnya?

“Di sini intinya kira-kira, etnis Jawa yang notabenenya adalah pro Prabowo-Gibran berdasarkan survei sebelum pemilu cenderung menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos Prabowo-Gibran,” kata Burhanuddin

Berikutnya dari basis pemilih Nahdhatul Ulama (NU) jumlah pemilihnya sebesar 59,0% untuk ke TPS.

2

Menurut Burhanuddin biasanya basis pemilih hanya 50-51% namun sekarang meningkat.

“Hal ini menjelaskan mengapa Prabowo-Gibran unggul telak, berdasarkan survei sebelumnya Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan besar dari kalangan NU”.

“Dan ketika mereka semua datang ke TPS dalam jumlah besar dari proporsi aslinya maka itu akan menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo-Gibran lebih besar,” kata Burhanuddin.

Survei exit poll ini dilakukan pada 3.000 TPS yang tersebar di setiap daerah pemilihan.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Sebanyak 2.975 responden diwawancara.

Sementara tingkat toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1,8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Exit poll sendiri adalah metode untuk mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah seseorang keluar dari bilik suara yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Umumnya, pertanyaan yang diajukan cenderung tidak terlalu banyak, namun ada salah satu informasi yang digali dalam exit poll.

Informasi tersebut adalah alasan memilih sehingga distribusi suara pemilih dapat diketahui lebih dalam.***

Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional Adilmakmur.co.id.

Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Arahnews.com dan Halloupdate.com.

Berita Terkait

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Tak Ditahan Usai Diperiksa KPK Hampir 3,5 Jam Sebagai Tersangka
Diminta Incar Kasus-kasus Korupsi Besar, KPK Tanggapi Kritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
KPK akan Cari Semua Pihak yang Terlibat, Ada yang Sebut Harun Masiku Sudah Berganti Kewarganegaraan
Jokowi Tanggapi Soal Ambang Batas Minimal Persentase Pengusulan Pasangan Capres dan Wapres
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK Hari Ini, Terkait Kasus Penyuapan dan Obstruction of Justice
Heri Gunawan dari Gerindra dan Satori dari NasDem Diperiksa di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi
Pernyataan Mantan Menko Polhukam Mahfud MD Soal Wacana Koruptor Tobat Ditanggapi Gerindra
Lakukan Pencekalan Mantan Menkumham Yasonna Laoly ke Luar Negeri, PDIP Persoalkan Tindakan KPK
Berita ini 57 kali dibaca
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 15:50 WIB

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Tak Ditahan Usai Diperiksa KPK Hampir 3,5 Jam Sebagai Tersangka

Sabtu, 11 Januari 2025 - 12:28 WIB

Diminta Incar Kasus-kasus Korupsi Besar, KPK Tanggapi Kritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Senin, 6 Januari 2025 - 15:28 WIB

Jokowi Tanggapi Soal Ambang Batas Minimal Persentase Pengusulan Pasangan Capres dan Wapres

Senin, 6 Januari 2025 - 11:51 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK Hari Ini, Terkait Kasus Penyuapan dan Obstruction of Justice

Sabtu, 28 Desember 2024 - 15:26 WIB

Heri Gunawan dari Gerindra dan Satori dari NasDem Diperiksa di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi

Sabtu, 28 Desember 2024 - 11:21 WIB

Pernyataan Mantan Menko Polhukam Mahfud MD Soal Wacana Koruptor Tobat Ditanggapi Gerindra

Kamis, 26 Desember 2024 - 13:48 WIB

Lakukan Pencekalan Mantan Menkumham Yasonna Laoly ke Luar Negeri, PDIP Persoalkan Tindakan KPK

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:22 WIB

Terkait Penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka, PDIP Sampaikan Kritik Tajam

Berita Terbaru