PEMERINTAH Indonesia mulai melangkah lebih jauh menuju sistem pangan yang lebih mandiri dan efisien.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) kini mendorong transformasi mendalam dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti sorgum, sagu, singkong, sukun, dan jagung sebagai pengganti dominasi beras dan terigu.
Langkah tersebut didorong oleh Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Wakil Mentan Sudaryono Sebut Indonesia Pasti Bisa Wujudkan Swasembada Pangan Seperti Tiongkok

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, diversifikasi ini bukan sekadar ketahanan pangan melainkan strategi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita tidak hanya bicara ketahanan pangan, tetapi juga revitalisasi ekonomi lokal dan ekosistem produksi yang berkelanjutan,” ujar Arief.
Tantangan Konsumsi Beras Tinggi Menghambat Akselerasi Pangan Lokal yang Lebih Sehat
Indonesia masih sangat bergantung pada beras—92 kg/kapita/tahun—menyisakan tantangan besar dalam perubahan preferensi masyarakat.
Singkong, kentang, dan sagu bahkan belum menembus 10% dari angka konsumsi beras menurut Direktori Konsumsi Pangan Nasional 2024.
Baca Juga:
Panen Naik 15 Persen, Wamentan Ungkap Jurus Swasembada ala Prabowo
Tambang Nikel Kontrak Karya Masuk Geopark? PT GAG Nikel Dihentikan, Empat Izin Lain Dicabut
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tanggapi Tuduhan Kartel Bunga Pinjaman
Deputi Bapanas, Andriko Noto Susanto, menyoroti bahwa promosi intensif seperti program B2SA Goes to School telah menjangkau lebih dari 80 ribu siswa di 38 provinsi sepanjang 2024.
“Kami perlu mengubah persepsi pangan lokal sebagai pilihan utama, bukan cadangan darurat,” jelas Andriko.
Melibatkan generasi muda melalui edukasi langsung adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk mengubah perilaku konsumsi nasional.
Sorgum Center dan kemitraan dengan Universitas Pasundan dorong integrasi riset dan produksi
Di Bandung, Sorgum Center Indonesia dan SEIN Farm menggagas sinergi antara teknologi, agrikultur, dan pasar.
Baca Juga:
Stabilitas Ekonomi Nasional Dorong Lonjakan CSA Index, Tanda Arah Pasar Semakin Jelas
Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal, Danantara Hadir di Waktu yang Tepat
Direktur Sorgum Center, Wisnu Cahyadi, menjelaskan bahwa sorgum memiliki nilai multifungsi: pangan, pakan, dan energi alternatif.
“Kami menggabungkan riset BRIN dengan praktik pertanian terintegrasi agar hasil sorgum berdampak luas,” ujar Wisnu (sorgumcenter.id).
Kerja sama dengan Universitas Pasundan menjadi titik temu antara akademisi dan pelaku ekonomi pangan lokal.
Sorgum terbukti tahan terhadap perubahan iklim, cepat panen, dan hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan—faktor penting dalam ketahanan pangan.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Tanggung Jawab Kebijakan dan Liberalisasi Pasar Karbohidrat Lokal Jadi Kunci
Bagi Indonesia, kemandirian pangan memerlukan kombinasi kebijakan nasional dan liberalisasi distribusi pangan berbasis pasar.
Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan menilai sorgum mampu memperkaya portofolio pangan nasional sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru.
Koperasi lokal seperti Desa Merah Putih dan program Makan Bergizi Gratis memberi jalur distribusi nyata bagi produk pangan lokal.
Namun untuk mempercepat integrasi, deregulasi dan insentif pasar sangat dibutuhkan agar pelaku usaha dapat bersaing dan mengakses konsumen secara langsung.
Jika dilakukan dengan konsisten, kebijakan ini membuka jalan bagi Indonesia memimpin diversifikasi pangan di Asia Tenggara.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Harianindonesia.com dan Sawitpost.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Haiidn.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjateng.com dan Jabarraya.com
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center