Indonesia Dorong Produksi Sorgum untuk Atasi Ketergantungan Beras

Konsumsi beras yang masih dominan jadi tantangan, pemerintah kembangkan pangan alternatif lewat deregulasi dan integrasi pasar.

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 11 Juli 2025 - 15:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bapanas dorong konsumsi sorgum dan singkong demi kurangi ketergantungan beras dan reformasi ekonomi pangan nasional berbasis sumber daya lokal.   (Dok. Bapenas)

Bapanas dorong konsumsi sorgum dan singkong demi kurangi ketergantungan beras dan reformasi ekonomi pangan nasional berbasis sumber daya lokal. (Dok. Bapenas)

PEMERINTAH Indonesia mulai melangkah lebih jauh menuju sistem pangan yang lebih mandiri dan efisien.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) kini mendorong transformasi mendalam dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti sorgum, sagu, singkong, sukun, dan jagung sebagai pengganti dominasi beras dan terigu.

Langkah tersebut didorong oleh Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, diversifikasi ini bukan sekadar ketahanan pangan melainkan strategi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kita tidak hanya bicara ketahanan pangan, tetapi juga revitalisasi ekonomi lokal dan ekosistem produksi yang berkelanjutan,” ujar Arief.

Tantangan Konsumsi Beras Tinggi Menghambat Akselerasi Pangan Lokal yang Lebih Sehat

Indonesia masih sangat bergantung pada beras—92 kg/kapita/tahun—menyisakan tantangan besar dalam perubahan preferensi masyarakat.

Singkong, kentang, dan sagu bahkan belum menembus 10% dari angka konsumsi beras menurut Direktori Konsumsi Pangan Nasional 2024.

Deputi Bapanas, Andriko Noto Susanto, menyoroti bahwa promosi intensif seperti program B2SA Goes to School telah menjangkau lebih dari 80 ribu siswa di 38 provinsi sepanjang 2024.

“Kami perlu mengubah persepsi pangan lokal sebagai pilihan utama, bukan cadangan darurat,” jelas Andriko.

Melibatkan generasi muda melalui edukasi langsung adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk mengubah perilaku konsumsi nasional.

Sorgum Center dan kemitraan dengan Universitas Pasundan dorong integrasi riset dan produksi
Di Bandung, Sorgum Center Indonesia dan SEIN Farm menggagas sinergi antara teknologi, agrikultur, dan pasar.

2

Direktur Sorgum Center, Wisnu Cahyadi, menjelaskan bahwa sorgum memiliki nilai multifungsi: pangan, pakan, dan energi alternatif.

“Kami menggabungkan riset BRIN dengan praktik pertanian terintegrasi agar hasil sorgum berdampak luas,” ujar Wisnu (sorgumcenter.id).

Kerja sama dengan Universitas Pasundan menjadi titik temu antara akademisi dan pelaku ekonomi pangan lokal.

Sorgum terbukti tahan terhadap perubahan iklim, cepat panen, dan hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan—faktor penting dalam ketahanan pangan.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Tanggung Jawab Kebijakan dan Liberalisasi Pasar Karbohidrat Lokal Jadi Kunci

Bagi Indonesia, kemandirian pangan memerlukan kombinasi kebijakan nasional dan liberalisasi distribusi pangan berbasis pasar.

Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan menilai sorgum mampu memperkaya portofolio pangan nasional sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru.

Koperasi lokal seperti Desa Merah Putih dan program Makan Bergizi Gratis memberi jalur distribusi nyata bagi produk pangan lokal.

Namun untuk mempercepat integrasi, deregulasi dan insentif pasar sangat dibutuhkan agar pelaku usaha dapat bersaing dan mengakses konsumen secara langsung.

Jika dilakukan dengan konsisten, kebijakan ini membuka jalan bagi Indonesia memimpin diversifikasi pangan di Asia Tenggara.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Harianindonesia.com dan Sawitpost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Haiidn.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjateng.com dan Jabarraya.com

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Kerja Sama Pertanian Indonesia-Palestina Disepakati di Tengah Krisis Kemanusiaan
BRI Tegaskan Layanan Stabil di Tengah Investigasi Kasus EDC oleh KPK
RUPST Phapros 2025 Tak Ubah Direksi, Fokus Efisiensi dan Tata Kelola
Panen Naik 15 Persen, Wamentan Ungkap Jurus Swasembada ala Prabowo
Tambang Nikel Kontrak Karya Masuk Geopark? PT GAG Nikel Dihentikan, Empat Izin Lain Dicabut
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tanggapi Tuduhan Kartel Bunga Pinjaman
Stabilitas Ekonomi Nasional Dorong Lonjakan CSA Index, Tanda Arah Pasar Semakin Jelas
Penghapusan Status Penyelenggara Negara bagi Manajemen BUMN Berbahaya bagi Transparansi dan Akuntabilitas
Berita ini 2 kali dibaca
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 15:22 WIB

Indonesia Dorong Produksi Sorgum untuk Atasi Ketergantungan Beras

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:19 WIB

Kerja Sama Pertanian Indonesia-Palestina Disepakati di Tengah Krisis Kemanusiaan

Rabu, 2 Juli 2025 - 09:51 WIB

BRI Tegaskan Layanan Stabil di Tengah Investigasi Kasus EDC oleh KPK

Selasa, 1 Juli 2025 - 13:25 WIB

RUPST Phapros 2025 Tak Ubah Direksi, Fokus Efisiensi dan Tata Kelola

Senin, 23 Juni 2025 - 15:53 WIB

Panen Naik 15 Persen, Wamentan Ungkap Jurus Swasembada ala Prabowo

Rabu, 11 Juni 2025 - 14:38 WIB

Tambang Nikel Kontrak Karya Masuk Geopark? PT GAG Nikel Dihentikan, Empat Izin Lain Dicabut

Kamis, 15 Mei 2025 - 09:12 WIB

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tanggapi Tuduhan Kartel Bunga Pinjaman

Rabu, 7 Mei 2025 - 19:35 WIB

Stabilitas Ekonomi Nasional Dorong Lonjakan CSA Index, Tanda Arah Pasar Semakin Jelas

Berita Terbaru