HALLOUPDATE.COM – Capres dari yang diusung dan didukung Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto memaparkan pandangannya.
Salah satu sudut pandang Prabowo Subianto terkait kebijakan luar negerinya yang memakai perandaian satu musuh terlalu banyak, 1.000 teman terlalu sedikit.
Pada dialog ‘Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri’ yang diadakan Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Penggeledahan Mendadak di Kantor Kemenaker, Dugaan Suap Terkait Tenaga Kerja Asing Terkuak
Penggeledahan Kementerian Ketenagakerjaan dan Awal Terbongkarnya Dugaan Suap dan Gatifikasi TKA
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tanggapi Tuduhan Kartel Bunga Pinjaman

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini, menurut TKN Prabowo-Gibran, merupakan gambaran sikap Prabowo dalam berpolitik, termasuk politik dalam negeri.
“Semua dirangkul dan diajak berteman. Tidak ada eksklusivitas, arogansi, atau mau menang sendiri. Bisa terlihat dari koalisi kami yang besar dan beragam.”
Baca artikel lainnya di sini : Hasil Survei Indikator Politik Ungkap Dukungan Publik Terhadap Putusan MK Soal Usia Capres Cawapres
Baca Juga:
Presenter Kompas TV Gita Maharkesri Menangis, Tanda-tanda Media Konvensional Diambang Bahaya Besar
“Hanya Pak Prabowo capres yang konsisten mengangkat nilai kerukunan,” kata Juru Bicara TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono kepada wartawan di Jakarta, Selasa 14 November 2023
“Artinya adalah, sikap ini bukan sekadar ide yang diomong-omong saja. Apa yang Pak Prabowo katakan, ia lakukan,” ujarnya.
Ia memaparkan bahwa dalam sesi di CSIS Prabowo Subianto menegaskan bila menjadi presiden, maka kebijakan politik yang akan dilaksanakan dengan negara tetangga adalah politik tetangga baik atau “good neighbor policy.”
Baca artikel lainnya di sini : Tiongkok Mitra Dagang Terbesar Indonesia, Prabowo Subianto: Indonesia Tujuan Destinasi dan Investasi
Baca Juga:
Keberpihakan Pemerintah terhadap Buruh Diapresiasi, 4 Sikap Presiden Prabowo Subianto Jadi Sorotan
Pernah Diajukan 2 Kali dan Terkendala TAP MPR, Soeharto Berpeluang Peroleh Gelar Pahlawan 2025 Ini
Belum Genap Setahun Menjabat Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Komunikasi Kepresidenan, Ini Alasannya
“Disampaikan soal good neighbor policy. Sebuah konsep yang mengusung a web of friendship atau jaringan persahabatan.”
“Di mana Indonesia akan menjadi teman baik dari negara-negara lain, tak hanya di kawasan, tetapi juga secara umum.”
Sementara itu, menyoroti konflik yang sedang terjadi di Palestina-Israel, TKN mengatakan Prabowo Subianto juga berani mengambil sikap dan menyuarakan perdamaian.
“Banyak pihak yang diam melihat anak-anak dan rumah sakit diserang di Gaza. Ini suara yang penting untuk diungkapkan ke dunia internasional.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Pak Prabowo mengingatkan soal ini kepada negara Barat atas dasar pertemanan, respect, serta kekaguman.”
“Di mana negara Barat adalah panutan banyak pihak dalam beberapa aspek pembangunan negara,” terang Budi.
Selain itu, Budi mengatakan, dalam paparannya, Prabowo Subianto juga menegaskan mendukung perdagangan yang bebas dengan negara lain.
Dengan catatan penting, yaitu harus ada “level playing field” atau ruang kompetisi yang setara dan mengedepankan prinsip keadilan.
“Indonesia juga mau industri negara kita maju. Lapangan kerja banyak. Dan negara lain harus menghargai itu.”
“Prinsipnya adalah saling menghormati. Itu pesan Pak Prabowo yang mengena,” katanya.
Prabowo Subianto, lanjut Budi, juga sempat menyoroti sulitnya Indonesia mengekspor kopi ke Eropa dan bersuara soal gugatan yang diajukan Uni Eropa.
Kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait pelarangan ekspor bijih nikel untuk hilirisasi industri Indonesia.
“Intinya beliau secara keseluruhan mengatakan Indonesia berhak maju seperti negara lainnya di dunia,” tutupnya.***