ARAH NEWS – Sebenarnya, Aremania, julukan suporter kesebelasan Arema Malang, Jawa Timur, lebih dari dua dekade terakhir sudah dikenal.
Sebagai salah satu suporter klub sepak bola Indonesia yang paling tertib, damai, atraktif dan simpatik.
Mereka sudah terbiasa masuk ke stadion menonton tim kesayangannya dengan membayar.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Korupsi Hibah Pokmas Jatim, Jejak Uang Haram di Gedung Dewan
Lakukan Kunjungan Kerja ke Provinsi Jawa Timur, Prabowo Subianto Dampingi Presiden Jokowi

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesadaran membeli karcis bakal membantu penampilan dan manajemen kesebelasan kesayangannya sudah melekat pada Aremania. Sudah menjadi disiplin mati. Mendarah daging.
Sebelumnya memang mereka pernah dikenal juga sebaga fans yang beringasan. Fanatisme kepada Arema hampir selalu membuat mereka gemar membuat keonaran.
Mereka menjadi sumber kericuhan. Belakangan mereka sadar, tingkah laku seperti itu, selain membahayakan keselamatan anggotanya, juga dapat merugikan kesebelasan Arema sendiri.
Baca Juga:
Prabowo Sebut Sekali Senior Tetap Senior Saat Sowan dan Terima Kasih ke SBY, Usai Unggul Pilpres
Hujan Ringan Panjang Kembali Memicu Longsor di Kabupaten Magetan Jatim
Bencana Hidrometeorologi Singgah di Ponorogo Akibatkan Banjir, Longsor dan Jembatan Putus
Kemudian mereka mulai berubah. Boleh mendukung kesebelasan kesayangan dengan fanatisme tinggi, aktraktif, namun harus dalam batas-batas ketertiban, sportifitas, dan damai .
Baca konten lengkapnya dalam artikel Tragedi Kunjuruhan Malang, Ledakan Bom Sosial dalam Kekerasan Sepak Bola***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Hallo Media Network, semoga bermanfaat