HALLOUPDATE.COM – Patut jadi tauladan, prestasi dua siswa SMA Negeri I (SMANSA) Fakfak.
Mereka mengukir prestasi di ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke 54 Tahun 2022 yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Selain mengukir prestasi di ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke -54 Tahun 2022, keduanya siswa tersebut tentunya telah mengharumkan nama Kabupaten Fakfak di kancah nasional.
Karena kedua siswa tersebut ke luar sebagai juara I (satu) lomba Kategori Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) dengan mendapat Piala dan uang sebesar 13 juta rupiah.
Kedua siswa SMA Negeri I Fakfak, pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke -54 Tahun 2022 kategori Ilmu Pengetahuan Hayati yakni Martinus Kenny Kondawe (putra asli Fakfak) dan Ni Putu Padika Chanda Laksita.
Karya ilmiah dengan judul “Kajian Etnomedisin dan Analisis Senyawa Aktif Cipu Bubunim (Sacosstrea cuccullata) sebagai Obat Cacing Masyarakat Kokas Papua Barat”.
Dengan guru pembimbing Chandra Sri Ubayanti, M.Pd. dan mentor Pamungkas Rizki Ferdian, S.Si., M.Si (Pusat Zoologi Terapan OR HL, BRIN).
Kedua siswa SMA Negeri I Fakfak, Martinus Kenny Kondawe dan Ni Putu Padika Chanda Laksita, berhasil mengikuti lomba karya ilmiah.
Dikutip dari Papuadalamberita.com, Chandra mengatakan, mereka mampu lolos dalam 54 proposal terbimbing dari 1.500 lebih proposal Sekolah Menengah se-Indonesia.
Selanjutnya lolos tahap final (15 besar) dan berhasil keluar sebagai juara I.
Penelitian yang berlangsung sejak Juli sampai Oktober 2022 ini mengangkat keanekaragaman hayati lokal Kokas Fakfak
Belum pernah diteliti sebelumnya, dan dapat diselesaikan hingga kajian emic maupun etic.
Hal itulah yang sempat diungkapkan juri sebagai alasan kemenangan tim Papua Barat ini. Terakhir, Chandra menyampaikan.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Bapak Gubernur Papua Barat yang telah memfalitasi kedua siswa SMA Negeri I Fakfak dan guru pembimbing.”
“Dalam mengikuti LKIR ke -54 Tahun 2022 yang berangsung dari tanggal 27 hingga 30 Oktober 2022 di gedung ICC Cibinong, Jawa Barat,” ucapnya.
“Tanpa bantuan beliau, kami tentu akan kalah sebelum berperang, harapannya pemerintah daerah dapat terus memfasilitasi kegiatan serupa di tingkat daerah”.
“Hingga internasional agar iklim literasi ilmiah maju dan berkembang di tanah Papua Barat ini” (Halloupdate.com/Dwi Kunto Parmadi). ***